Bermain Catur Dulu, Performa Kerja Meningkat Kemudian

Bermain Catur Dulu, Performa Kerja Meningkat Kemudian

Pada suatu siang, seorang rekan kerja datang membawa papan catur ke ruang kantor. Dengan semangat, ia menantang siapa pun untuk bermain catur di sela waktu istirahat. “Cuma main-main aja, biar otak nggak terlalu tegang.” katanya sambil tersenyum. Tapi siapa sangka, sesi catur santai itu justru membangkitkan diskusi serius.

Bermain catur bukan hanya permainan, tetapi juga pelatihan strategi untuk dunia kerja.| Ilustrasi gambar : freepik.com / pressfoto

Seorang teman lainnya, yang kebetulan adalah penggemar catur pun mulai menjelaskan manfaat tersembunyi dari permainan ini. Menurutnya, catur tidak hanya sekadar hiburan intelektual, tapi juga memiliki relevansi mendalam dengan kemampuan kognitif dan strategi yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.

Really?

Saya pun jadi penasaran. Bagaimana bisa langkah-langkah kecil di atas papan 8×8 itu membantu kita berpikir lebih tajam atau bahkan mengelola stres? Ternyata, beberapa penelitian ilmiah mendukung klaim ini.

Misalnya, studi oleh Burgoyne et al. (2016) mengungkapkan bahwa bermain catur dapat meningkatkan fluid reasoning, kemampuan memori, dan kecepatan pemrosesan. Kemampuan ini adalah inti dari performa kerja yang efektif, terutama di era modern yang serba cepat dan penuh tuntutan.

Lebih menarik lagi, catur juga berperan dalam melatih kita menghadapi tekanan. Studi dalam PLOS ONE menunjukkan bahwa pemain catur profesional cenderung lebih konsisten dalam mengambil keputusan di bawah tekanan tinggi. Bukankah ini sangat mirip dengan di dunia kerja?

Apalagi bagi mereka yang sering berhadapan dengan tenggat waktu, konflik, atau masalah yang membutuhkan solusi cepat namun strategis.

Di dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam bagaimana bermain catur dapat menjadi “pelatih pribadi” untuk keterampilan kerja kita. Tidak hanya itu, saya akan menunjukkan bahwa bermain catur bukanlah hal yang berat atau membosankan, tetapi justru menyenangkan, seperti teka-teki kecil yang menantang pikiran.

Sudah siap mengeksplorasi hubungan unik antara catur dan dunia kerja? Mari kita mulai!

Membentuk Keterampilan Kognitif dan Strategis

Bermain catur seperti belajar seni berpikir mendalam. Setiap langkah yang Anda buat mencerminkan strategi, analisis risiko, dan pemikiran ke depan.

Menurut Burgoyne et al. (2016), kemampuan ini sangat berkaitan dengan peningkatan fluid reasoning, yaitu kemampuan memahami hubungan kompleks dan membuat keputusan tanpa perlu informasi lengkap.

Kemampuan ini sangat relevan dalam pekerjaan, terutama dalam bidang analitis, kreatif, atau manajemen.

Ketika bermain catur, Anda juga belajar tentang konsekuensi. Memindahkan pion sembarangan dapat membuka jalan bagi “skak mat” dari lawan. Prinsip ini selaras dengan pengambilan keputusan dalam pekerjaan: setiap tindakan memiliki dampak jangka panjang.

Sedangkan bagi seorang manajer, misalnya, memahami dinamika tim dan membuat keputusan strategis adalah bagian tak terpisahkan dari tugas mereka.

Selain itu, bermain catur juga melatih fokus jangka panjang dan daya tahan mental. Setiap permainan bisa berlangsung berjam-jam, memaksa pemain untuk tetap berkonsentrasi hingga akhir.

Bagi mereka yang bekerja di bidang dengan tekanan tinggi atau proyek berkelanjutan, kemampuan ini menjadi aset besar.

Sebagai catatan, sebuah permainan catur juga penuh kreativitas. Dalam pekerjaan, kreativitas adalah keterampilan yang sering dianggap “ajaib.” Namun, sama seperti dalam catur, kreativitas sebenarnya adalah hasil dari eksplorasi yang terstruktur.

Kamu tidak akan bisa memikirkan langkah brilian jika tidak tahu aturan dasarnya.

Jika kamu mulai merasa pekerjaanmu monoton, cobalah bermain catur. Bukan hanya otak yang “diaktifkan kembali,” tetapi juga kemampuan untuk melihat tantangan kerja dari sudut pandang baru.

Pelajaran dari Kompetisi Catur Profesional

Jika pernah melihat turnamen catur, mungkin kamu akan bertanya-tanya terkait bagaimana para pemain ini tetap tenang, bahkan saat waktu terus berdetak?

Menurut studi PLOS ONE, kemampuan ini berasal dari latihan intens untuk tetap konsisten di bawah tekanan tinggi. Dalam dunia kerja, stres sering kali menjadi musuh terbesar produktivitas. Namun, seperti dalam catur, kemampuan untuk “diam di tengah badai” adalah kunci sukses.

Sebagai contoh, seorang pemain catur yang dihadapkan pada situasi sulit tidak akan panik. Sebaliknya, mereka akan mengevaluasi semua kemungkinan, tetap fokus, dan mengambil langkah terbaik.

Di pekerjaan, sikap seperti ini bisa diterapkan saat menghadapi masalah besar atau konflik tim. Menahan diri untuk tidak bereaksi emosional adalah pelajaran berharga yang diajarkan catur.

Selain itu, bermain catur juga mengajarkan pendekatan sistematis terhadap tantangan. Misalnya, dalam pekerjaan kreatif, ide-ide besar sering kali muncul bukan karena inspirasi mendadak, tetapi karena pendekatan terstruktur untuk menyelesaikan masalah.

Langkah-langkah kecil yang dilakukan dalam permainan catur menjadi refleksi dari cara berpikir ini.

Catur mengajarkan kita satu hal penting bahwa kadang-kadang, mundur satu langkah adalah strategi terbaik untuk maju dua langkah. Ini adalah filosofi yang relevan dalam menghadapi stres kerja karena terkadang, mengambil jeda adalah langkah terbaik untuk membuat langkah besar berikutnya.

Catur, Pelatih Rahasia untuk Kinerja Profesional yang Lebih Baik

Dari kemampuan berpikir strategis hingga pengelolaan stres, bermain catur menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah investasi waktu yang dapat menghasilkan keterampilan yang langsung diterapkan dalam dunia kerja.

Bayangkan saja, siapa yang tidak ingin menjadi lebih kreatif, lebih fokus, dan lebih tangguh di tengah tekanan?

Seperti kata Garry Kasparov, mantan juara dunia catur, “Chess is life in miniature. Chess is struggle, chess is battles.” (Catur adalah miniatur kehidupan. Catur adalah perjuangan, catur adalah pertempuran). Jadi, mengapa tidak menjadikan catur bagian dari rutinitasmu?

Maturnuwun,

Agil Septiyan Habib

NB : Temukan juga entertain cerdas lainnya disini.

Daftar Pustaka

  1. Campitelli, G., & Gobet, F. (2004). Deliberate Practice: Necessary but Not Sufficient. Current Directions in Psychological Science, 13(2), 87–90.
  2. Sala, G., & Gobet, F. (2016). Do the Benefits of Chess Instruction Transfer to Academic and Cognitive Skills? A Meta-Analysis. Educational Research Review, 18, 46–57.
  3. Fuentes-García, J. P., et al. (2019). Influence of Cognitive Training Through Chess on Anxiety and Depression Levels in Adolescents. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(13), 2320.
  4. Blanch, A., & Aluja, A. (2013). The Effect of Chess Practice on Cognitive and Psychological Abilities in Young Adolescents. Personality and Individual Differences, 55(4), 389–395.