Beberapa waktu lalu, pada malam tahun baru Islam 1446 Hijriah, masjid di perumahan tempat tinggal saya menyelenggarakan sebuah acara pemberian santunan kepada anak-anak yatim/piatu yang berada dan tinggal di desa setempat. Ada belasan anak yatim/piatu yang diundang datang ke acara tersebut, khususnya mereka yang berasal dari kelompok ekonomi keluarga kurang mampu.
Saya melihat senyum sumringah yang merekah dari setiap wajah anak-anak yatim/piatu yang hadir malam itu. Sejenak saya termenung sekiranya tidak ada masjid disana, atau tatkala tidak ada donatur maupun dermawan yang berkenan menyisihkan sebagian rezeki mereka, barangkali senyuman itu tidak akan tersungging di depan mata kami semua.
Winston Churchill pernah berkata, “We make a living by what we get. We make a life by what we give.” . “Kita hidup dari apa yang kita dapatkan, namun kita menciptakan kehidupan bermakna dari apa yang kita berikan.”
Dengan kata lain, para dermawan berbagi untuk menjadikan hidup mereka lebih bermakna. Bukan karena ingin pamer harta atau mengharap pujian, tetapi dengan berbagi itulah mereka bisa merasakan kebahagiaan.
Di lain pihak, orang-orang yang butuh bantuan dalam hidupnya tentu memiliki beragam harapan yang ingin diraih namun terkendala oleh keterbatasan disana-sini, terutama masalah ekonomi.
Ada anak-anak yang ingin menempuh pendidikan sekolah sampai jenjang tertinggi, tapi karena keterbatasan biaya menjadikan mereka putus sekolah. Ada orang-orang yang ingin bisa menyantap makanan tiga kali sehari, tapi tidak memiliki cukup uang untuk membeli. Ada juga yang ingin mengaji dengan nyaman, hanya saja tidak didukung oleh fasilitas sepadan.
Ketika orang-orang yang butuh bantuan ini berhasil mencapai apa yang mereka harapkan berkat bantuan tangan-tangan para dermawan, tentu hal itu akan mewujud menjadi kebahagiaan.
Disini, saya melihat bahwa memang diperlukan adanya penghubung yang memungkinkan kedua pihak tersebut saling terhubung satu dengan yang lain. Sehingga senyum kebahagiaan turut bisa dirasakan oleh siapa saja dan dimana saja.
Apa yang dijalankan oleh jamaah masjid di lingkungan perumahan saya hanyalah bagian dari upaya menciptakan keterhubungan tersebut. Meski dalam skala yang terbilang kecil, jamaah masjid telah belajar melayani dan mewadahi niat baik serta harapan dari kedua belah pihak, yakni para dermawan dan orang-orang yang butuh bantuan, agar bersama-sama bisa merasakan kebahagiaan versi mereka.
Urgensi Keberadaan Lembaga Filantropi Umat
Bagaimanapun, keberadaan sebuah lembaga yang menghimpun dan mengelola dana umat sangatlah diperlukan. Terlebih untuk sebuah negara seperti Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim yang mana ajaran agama mensyariatkan untuk berbagi kepada sesama melalui zakat, infak, sedekah, ataupun wakaf (ZISWAF).
Berdasarkan informasi yang pernah disampaikan oleh Kementerian Agama (Kemenag), potensi ZISWAF di Indonesia konon mencapai Rp 327 triliun per tahun. Dari tahun ke tahun, tren pengumpulan ZISWAF juga mengalami peningkatan.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyampaikan hasil pengumpulan ZISWAF nasional tahun 2019 mencapai Rp 10,23 triliun, tahun 2020 meningkat menjadi Rp 12,43 triliun, tahun 2021 sebesar Rp 14 triliun, dan tahun 2022 mencapai Rp 22,43 triliun. Bahkan tahun 2023 lalu diproyeksikan bisa terkumpul dana hingga Rp 33,8 triliun[1].
Dengan potensi sebesar itu tentu diperlukan sebuah lembaga yang kredibel, berpengalaman, dan konsisten dalam melayani umat untuk mengambil peran. Terlebih golongan yang menunaikan maupun kelompok yang menjadi sasaran penyaluran dana ZISWAF relatif tersebar merata di semua wilayah.
Mungkin ada wilayah dimana mayoritas masyarakatnya mampu secara ekonomi sehingga bisa menjadi muzakki, donatur, ataupun dermawan. Tetapi ada pula wilayah yang mayoritas penduduknya tidak mampu sehingga masuk dalam kategori mustahik atau penerima manfaat.
Sehingga keberadaan lembaga filantropi semacam ini diperlukan untuk memastikan pengumpulan dan pengelolaan berlangsung secara transparan, serta pendistribusian dana ZISWAF bisa tersebar secara adil dan merata untuk semua.
Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga filantropi yang bertugas menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana ZISWAF telah memiliki pengalaman panjang di bidang ini. Masa usia yang sudah mencapai 31 tahun menjadi sebuah penegasan tersendiri bahwa mereka bisa dipercaya untuk menunaikan amanah.
Milestone Dompet Dhuafa 31 tahun menunjukkan bahwa mereka bukan lembaga newbie yang baru belajar melayani umat. Ada pengalaman disana, ada profesionalitas, juga totalitas untuk memberikan yang terbaik kepada umat.
Bukanlah tugas yang mudah untuk mengelola miliaran bahkan triliunan dana umat. Akan tetapi, Dompet Dhuafa mampu menunaikan amanah tersebut, dan ini dibuktikan dengan status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait laporan keuangan lembaga dari Kantor Akuntan Publik yang berhasil diraih selama kurun waktu 17 tahun berturut-turut dari 2006 hingga 2022.
Komitmen Dompet Dhuafa Melayani Umat
Dompet Dhuafa berhasil manautkan kelompok muzakki, donatur, atau dermawan dari berbagai kalangan dengan para mustahik atau penerima manfaat yang juga berasal dari beragam latar belakang.
Dari waktu ke waktu, Dompet Dhuafa terus memperluas cakupan programnya, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat. Berbagai kelompok rentan pun telah menjadi sasaran pelayanan lembaga ini. Salah satu diantaranya adalah anak yatim/piatu dari keluarga dhuafa.
Melalui berbagai program pendidikan, beasiswa, dan bantuan kesejahteraan, Dompet Dhuafa berkomitmen memastikan bahwa anak-anak ini akan mendapat kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Program-program seperti “SMART Ekselensia Indonesia,” sebuah sekolah bebas biaya dengan kualitas tinggi, dan program beasiswa pendidikan lain telah membantu anak-anak yatim untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Sampai dengan tahun 2023, SMART Ekselensia Indonesia telah meluluskan 522 siswa penerima manfaat dari program beasiswa tersebut. Komitmen ini tidak hanya membantu anak-anak yatim/piatu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi keluarga dan orang-orang di sekitar mereka.
Testimoni dari Gusmiyati, Ibu dari seorang anak yatim bernama Arwan Priyanto Pamungkas, salah satu siswa penerima beasiswa SMART Ekselensia Indonesia, menegaskan dampak positif ini. “Alhamdulillah kebantu banget sama anak saya yang kedua ini bisa masuk SMART EI. Kalau nggak, enggak tahu deh harus dari mana uangnya untuk masukin ke sekolah. Saya bangga sama Arwan. Sekolah jauh dari orang tua dan ada hasil yang membanggakan. Dari segi nilai laporan sekolah juga bagus-bagus. Kalau pulang ke rumah, kepercayaan dirinya juga meningkat. Tidak minderan kayak dulu.”[2].
Dompet Dhuafa memang sudah menapaki eksistensinya yang ke-31 tahun. Kita yang mencintai kemanusiaan seharusnya berucap syukur terhadap keberadaan sebuah lembaga mulia yang mampu bertahan lama. Karena dengan begitu akan ada semakin banyak manfaat yang ditebarkan, makin banyak senyuman yang dibagikan, serta lebih banyak lagi kemuliaan untuk disebarluaskan.
Pencapaian Dompet Dhuafa 31 tahun melayani umat sebenarnya adalah kado terindah untuk umat itu sendiri. Berkat Dompet Dhuafa yang berkenan melayani maka umat yang ingin berbagi dan umat yang butuh kontribusi bisa saling terhubung untuk menciptakan ukhwah islamiyah.
Pertanyaan sederhananya sekarang, sudahkah kita ikut ambil bagian untuk turut berkontribusi disana?
5 Langkah Mudah Berdonasi di Dompet Dhuafa
Kebaikan itu tidak cukup hanya diniatkan, tetapi juga harus dilaksanakan. Dalam rangka mempermudah para dermawan menyalurkan bantuan, donasi, atau membayar ZISWAF, Dompet Dhuafa telah menyediakan berbagai saluran donasi, termasuk melalui aplikasi digital.
Bagi generasi yang terbiasa dengan gawai atau gadget, platform apllikasi Dompet Dhuafa bisa menjadi opsi mudah untuk berdonasi dari mana saja dan kapan saja. Cukup bermodalkan smartphone di genggaman dan (tentu) saldo tabungan maka kita sudah bisa memberi sumbangsih untuk kemanusiaan.
Hanya dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini saja maka donasi via Dompet Dhuafa sudah bisa dilakukan.
1. Registrasi:
Untuk melakukan registrasi, kita cukup menjalankan beberapa tahapan berikut :
- Unduh aplikasi Dompet Dhuafa dari Google Play Store atau Apple App Store.
- Buka aplikasi dan lakukan registrasi dengan mengisi data diri seperti nama, email, dan nomor telepon.
- Setelah registrasi selesai, verifikasi akun kita melalui email atau SMS.
2. Pilih Program Donasi:
Kita bisa memilih berbagai jenis program donasi yang ditawarkan oleh Dompet Dhuafa mulai dari zakat, sedekah, wakaf, atau bahkan kontribusi untuk Palestina.
- Masuk ke aplikasi Dompet Dhuafa.
- Pilih program donasi yang ingin Anda dukung, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, atau bantuan darurat.
- Setiap program memiliki penjelasan dan informasi mengenai target serta manfaat yang akan diberikan.
3. Isi Formulir Donasi:
Jangan khawatir masalah nominal, sebesar atau sekecil apapun kontribusi kita hal itu tetap akan memberikan manfaat.
- Setelah memilih program, klik tombol “Donasi Sekarang”.
- Isi formulir donasi dengan jumlah yang ingin Anda sumbangkan.
- Pilih metode pembayaran yang tersedia, seperti transfer bank, kartu kredit, atau dompet digital.
4. Konfirmasi dan Transfer:
Untuk pembayaran donasi kita bisa memilih via transfer bank atau lewat platform finance seperti DANA hingga GoPay.
- Periksa kembali detail donasi kita.
- Lakukan transfer sesuai dengan metode pembayaran yang dipilih.
- Unggah bukti transfer jika diperlukan untuk konfirmasi pembayaran.
5. Pantau Donasi Anda:
Sebagai bagian dari komitmen untuk transparansi pengelolaan dana, Dompet Dhuafa membuka seluas-luasnya informasi untuk dilihat oleh publik. Terkhusus para donatur atau mereka yang menyumbangkan sebagian miliknya untuk diberikan kepada yang membutuhkan.
- Setelah donasi dikonfirmasi, Anda dapat memantau perkembangan dan penggunaan dana melalui aplikasi.
- Dompet Dhuafa memberikan laporan berkala mengenai program yang Anda dukung.
Melalui panduan ini, para dermawan akan dapat dengan mudah menyalurkan bantuan mereka dan ikut berpartisipasi dalam berbagai program kemanusiaan yang dijalankan oleh Dompet Dhuafa. Keterlibatan aktif dari masyarakat akan semakin memperkuat ukhuwah islamiyah dan memastikan bantuan dapat tersebar secara adil dan merata.
Saya kira inilah kado terindah untuk ulang tahun Dompet Dhuafa ke-31 tahun, ketika umat saling memberikan manfaat. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.
Maturnuwun,
Agil Septiyan Habib
NB : “Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 31 Tahun Dompet Dhuafa Melayani Masyarakat”
Refferensi :
[1] https://dataindonesia.id/varia/detail/pengumpulan-zakat-di-indonesia-capai-rp2243-triliun-pada-2022