Penemuan Terbaru: Latihan Mindfulness Efektif Atasi Overthinking

Penemuan Terbaru: Latihan Mindfulness Efektif Atasi Overthinking

Praktik mindfulness telah lama dikenal sebagai metode yang efektif untuk mengurangi stres dan kecemasan. Namun, penelitian terbaru oleh Hölzel et al. (2024) menunjukkan bahwa manfaat latihan mindfulness meluas hingga ke pengurangan aktivitas berlebih pada otak, khususnya di jaringan Default Mode Network (DMN), yakni bagian otak yang aktif ketika kita sedang tidak fokus pada tugas tertentu.

Tentunya, temuan ini menarik perhatian para ilmuwan dan praktisi, karena overthinking, atau berpikir berlebihan, sering kali dihubungkan dengan kondisi mental yang memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup.

Di samping itu, latihan mindfulness yang terfokus secara khusus pada DMN mampu meredam alur pemikiran yang sering berputar, sehingga membantu individu untuk tetap tenang dan berkonsentrasi pada momen saat ini.

Penelitian ini mengungkap bahwa aktivitas DMN yang berlebih terkait langsung dengan kecenderungan overthinking. Ketika DMN terlalu aktif, kita cenderung memikirkan hal-hal negatif yang berulang, memperburuk kecemasan, dan menghambat kemampuan kita untuk merespons situasi secara objektif.

Sehingga, melalui latihan mindfulness yang rutin, aktivitas berlebih ini dapat berkurang secara signifikan dan memungkinkan pikiran untuk beristirahat dari siklus pemikiran yang mengganggu.

Latihan mindfulness membantu mengurangi kecenderungan berpikir berlebihan pada otak | Ilustrasi gambar : freepik.com/freepik

Peran DMN dalam Overthinking dan Aktivitas Otak Berlebih

Penelitian menyebut bahwa DMN merupakan bagian otak yang memegang peran penting dalam proses overthinking.

DMN adalah jaringan yang mencakup korteks prefrontal dan posterior cingulate cortex, yang terlibat dalam introspeksi diri dan pemikiran mengenai masa lalu atau masa depan. Pada orang yang rentan overthinking, DMN sering kali aktif bahkan saat tidak ada alasan yang jelas untuk berpikir berlebihan, sehingga mereka menjadi sulit untuk fokus pada apa yang sedang berlangsung.

Hölzel et al. (2024) menemukan bahwa latihan mindfulness secara teratur dapat menekan DMN dan menurunkan intensitas pikiran yang berulang.

Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa mindfulness membantu otak untuk “beristirahat” sejenak dari siklus berpikir tanpa henti, membuatnya lebih stabil dan rileks dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.

Latihan mindfulness, terutama meditasi yang dilakukan secara rutin, membawa berbagai manfaat kesehatan mental, seperti menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan gejala depresi.

Mindfulness membantu individu untuk lebih fokus pada “di sini dan saat ini,” mengurangi perasaan terjebak dalam pemikiran masa lalu atau kekhawatiran akan masa depan. Lebih jauh lagi, mindfulness juga terbukti menurunkan aktivitas DMN, memberikan efek menenangkan pada sistem saraf.

Mindfulness tidak hanya membantu dalam mengurangi overthinking, tetapi juga meningkatkan respons adaptif terhadap situasi sulit.

Hal ini karena mindfulness mendorong kesadaran yang lebih besar pada pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh, memberikan ruang bagi otak untuk merespons lebih efektif tanpa terbawa arus emosi negatif.

Penelitian Mindfulness dan Pengurangan Aktivitas Otak

Penelitian dari Hölzel et al. menunjukkan bahwa mindfulness membantu menekan aktivitas DMN, di mana partisipan yang melakukan meditasi mindfulness secara konsisten mengalami penurunan overthinking dan peningkatan stabilitas emosional.

Dalam penelitian ini, kelompok kontrol yang tidak melakukan mindfulness menunjukkan aktivitas DMN yang lebih tinggi daripada mereka yang aktif berlatih mindfulness. Temuan ini mengindikasikan bahwa mindfulness mungkin memiliki dampak yang sama pentingnya seperti terapi konvensional dalam mereduksi overthinking.

“It is not the load that breaks you down, it’s the way you carry it.” —Lou Holtz
(“Bukan beban yang membuat Anda jatuh, melainkan cara Anda membawanya.”)

Mindfulness membuka jalan bagi kita untuk melepaskan beban overthinking yang sering kali mengganggu kesejahteraan mental.

DI dalam era modern yang penuh tekanan, latihan mindfulness bisa menjadi langkah sederhana namun kuat untuk menemukan ketenangan batin dan meningkatkan kualitas hidup.

Maturnuwun,

Agil Septiyan Habib

NB : Temukan juga artikel sains dan penemuan terbaru tentang kecerdasan lainnya disini.

Daftar Pustaka

Hölzel, B.K., et al. (2024). “Mindfulness Practice and Decrease in Overactivity in the Default Mode Network.” The Journal of Neuroscience.