Penemuan Neurotransmiter Otak Bahagia

Perasaan bahagia dan sejahtera bukanlah kebetulan, karena terbentuk dari kerja kimiawi di dalam otak kita. Para ilmuwan telah lama meneliti peran neurotransmiter seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin dalam membentuk suasana hati dan tingkat kebahagiaan seseorang. Penelitian terbaru dari Fredrickson dan Grewen (2024) menyoroti lebih dalam tentang hubungan ini, serta menyingkap bagaimana tubuh kita secara alami mampu menghasilkan zat-zat yang membuat kita merasa lebih bahagia, sehat, dan puas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kadang kebahagiaan tersembunyi di balik keberanian mengambil langkah kecil”, quote ini yang mungkin mengingatkan kita pada banyaknya aktivitas sederhana yang merangsang otak untuk menghasilkan hormon bahagia. Berolahraga, misalnya, meningkatkan produksi dopamin dan serotonin, sedangkan momen keintiman dan kepercayaan dalam interaksi sosial dapat memicu oksitosin. Efeknya? Bukan hanya senyum yang lebih sering muncul, tetapi juga pola pikir yang lebih positif dan kesehatan mental yang lebih kuat.

Kebahagiaan dan kesejahteraan bukan sekadar akibat, tetapi juga cikal bakal perilaku sehat dan produktif. Seperti yang Fredrickson dan Grewen tegaskan, neurotransmiter ini membantu individu tidak hanya merespon positif terhadap tantangan hidup, tetapi juga membangun pola pikir resilien yang lebih optimis dan kuat.

Mencari tahu lebih jauh bagaimana kita bisa merangsang pelepasan zat ini melalui kegiatan sehari-hari adalah cara membuka potensi kebahagiaan alami yang dimiliki setiap individu. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara kerja neurotransmiter kebahagiaan dan aktivitas sederhana yang dapat membantu kita merasakan manfaatnya secara langsung.

Otak dan sistem saraf manusia yang aktif memancarkan kebahagiaan dan kesejahteraan | Ilustrasi gambar: freepik.com/ freepik

Dopamin: Pendorong Kebahagiaan dan Motivasi

Penelitian menunjukkan bahwa dopamin sering disebut sebagai “hormon kesenangan” karena perannya dalam memotivasi kita melakukan hal-hal yang menyenangkan. Dopamin juga terlibat dalam pencapaian tujuan, membangkitkan rasa puas saat kita berhasil mencapai sesuatu, bahkan yang kecil sekalipun.

Ini bukan hanya tentang kesenangan sesaat, tetapi juga kebahagiaan jangka panjang.

Dalam konteks sehari-hari, berolahraga adalah salah satu cara terbaik untuk merangsang produksi dopamin. Sebuah lari pagi, atau bahkan jalan kaki ringan, sudah cukup untuk memberi “suntikan” dopamin yang bisa meningkatkan suasana hati kita.

Orang berlari pagi, menikmati aktivitas yang meningkatkan produksi dopamin | Ilustrasi gambar: freepik.com/jcomp

Oksitosin: Hormon Cinta dan Kepercayaan

Oksitosin dikenal sebagai “hormon cinta” yang kuat dalam merajut kedekatan emosional. Menurut penelitian Fredrickson dan Grewen (2024), oksitosin berperan penting dalam membangun rasa kepercayaan dalam hubungan interpersonal, termasuk hubungan dengan teman dan keluarga. Aktivitas sederhana seperti pelukan, bercengkerama, atau bahkan melakukan kontak mata dapat memicu pelepasan oksitosin.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa oksitosin memiliki efek kesehatan jangka panjang, seperti meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres. Dengan memahami kekuatan oksitosin, maka kita dapat menjalin hubungan sosial yang lebih dalam dan bermanfaat.

Pelukan bisa memicu pelepasan oksitosin | Ilustrasi gambar: freepik.com/ freepik

Serotonin: Stabilitas Emosi dan Ketenangan

Berbeda dengan dopamin yang lebih intens, serotonin lebih berkaitan dengan stabilitas emosional dan ketenangan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa serotonin adalah “regulator mood” yang membantu mengurangi kecemasan dan depresi, serta menjaga keseimbangan emosi.

Kegiatan sederhana seperti menikmati sinar matahari di pagi hari, mengonsumsi makanan kaya triptofan seperti pisang atau kacang-kacangan, serta meditasi dapat membantu meningkatkan kadar serotonin. Inilah mengapa serotonin sering dianggap sebagai kunci ketenangan jiwa yang alami.

Orang menikmati sinar matahari pagi, meningkatkan kadar serotonin | Ilustrasi gambar: freepik.com/freepik

Endorfin: Pengurang Rasa Sakit dan Stres

Endorfin adalah neurotransmiter yang berperan dalam meredakan rasa sakit dan meningkatkan perasaan bahagia. Inilah alasan mengapa seseorang sering merasa lebih baik setelah tertawa atau melakukan olahraga berat. Endorfin secara alami diproduksi oleh tubuh untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

Salah satu cara alami untuk meningkatkan endorfin adalah dengan melakukan aktivitas yang kita nikmati. Bahkan hal sederhana seperti menonton film komedi dapat membantu melepaskan endorfin.

Orang tertawa riang bersama teman-teman, merasakan efek endorfin | Ilustrasi gambar: freepik.com/ jcomp

Kebiasaan Sehari-hari untuk ‘Otak Bahagia’

Penelitian terbaru menyoroti bahwa menjaga kebiasaan sehat, seperti olahraga teratur, interaksi sosial, dan meditasi, mampu menstimulasi berbagai neurotransmiter bahagia ini. Terlibat dalam aktivitas yang memicu dopamin, oksitosin, serotonin, dan endorfin adalah cara sederhana untuk membangun kebahagiaan yang berkelanjutan.

Menjadikan kebiasaan sehari-hari yang mendukung pelepasan neurotransmiter ini bukan hanya tentang merasa senang sesaat, tetapi tentang menciptakan fondasi kebahagiaan dan kesejahteraan jangka panjang.

Maturnuwun,

Agil Septiyan Habib

NB : Temukan juga artikel sains dan penemuan terbaru tentang kecerdasan lainnya disini.

Daftar Pustaka

Fredrickson, B.L., & Grewen, K.M. (2024). “The Role of Dopamine and Oxytocin in Enhancing Well-being.” Current Opinion in Psychology.